Suatu tantangan yang besar ketika "Merdeka Belajar" digaungkan. Merdeka belajar merupakan suatu terobosan dalam mentransformasi pendidikan Indonesia menuju sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan menguatkan seluruh insan pendidikan. Merdeka belajar diharapkan mampu memeratakan akses dan kualitas pendidikan. Merdeka belajar juga diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tanpa beban bagi peserta didik.
Konsep merdeka belajar yang sangat berpihak kepada peserta didik ini benar-benar memperhitungkan kemampuan dan keunikan kognitif individu. Gebrakan yang dilakukan Bapak Nadiem salah satunya adalah mengusung Asesmen Kompetensi minimum meliputi literasi, numerasi, survei karakter dan survei lingkungan belajar.
Guru sebagai insan pendidikan, tentu saja sangat berperan dalam mewujudkan transformasi pendidikan ini. Bukanlah suatu hal yang mudah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal literasi dan numerasi, juga membangun karakter yang baik dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, nyaman dan aman.
Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun sangat berpengaruh pada dunia pendidikan. Semula kita bisa belajar tatap muka diharuskan belajar dari rumah (BDR). Pelaksanaan BDR ini tidak terlepas dengan adanya pembelajaran daring (online) dimana hal ini sangat berhubungan dengan teknologi. Teknologi yang terus berkembang dan semakin maju membuat kita harus terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi kita. Selain itu kita juga harus mampu menerapkan literasi digital dalam menggunakan serta mengakses teknologi.
Menurut Suherdi (2021), literasi digital berhubungan dengan pengetahuan dan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Adapun prinsip dasar literasi digital menurut Yudha Pradana (2018) adalah pemahaman, saling ketergantungan, faktor sosial dan kurasi. Literasi digital ini dapat diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kegiatan yang saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam teknologi dan literasi digital adalah mengikuti kegiatan Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK). Untuk mengikuti kegiatan Pembatik ini tentu saja kita terlebih dahulu harus melakukan registrasi di laman http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/. Pada laman ini kita bisa menemukan banyak sekali pelatihan-pelatihan TIK yang dapat kita ikuti.
Saya mendaftar kegiatan pembatik level 1 pada gelombang 9 yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 2021 s.d. 04 Mei 2021 dengan peserta yang terdaftar adalah 2000 orang.
Pada kegiatan pembatik Level 1 yang merupakan level literasi dimana peserta diberikan materi tentang:
- Merdeka Belajar Bersama Rumah Belajar
- Mengoperasikan Perangkat TIK (Gawai Berbasis Android) untuk pembelajaran
- Tools untuk Pembelajaran Kolaborasi
- Pemanfaatan Media Sosial untuk Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar